You don't teach me how to swim.
You don't teach me how to fly.
You don't teach me how to walk, or even run.
You don't teach me how to dance or sing.
You don't teach me anything.
But you do teach me how to love and how to feel.
You don't give me flowers.
You don't give me poems.
You don't give me chocolate.
You don't give me dolls.
You are not a typical of romantic guy.
But every single word you say, every single thing you do, is just another way God has given me to make me realize that you are sweet in your own way.
I feel blessed, Nes
Senin, 19 November 2012
Minggu, 18 November 2012
Rabu, 14 November 2012
Another Excitement
So.........I'm turning 18 in just 16 days, yeayyyy! Well, I'm just gonna say that I won't expect too much this year. Kalo tahun-tahun sebelumnya gue selalu mengharapkan sesuatu yang spesial, kayanya tahun ini gue cuti dulu deh sama yang kaya gitu. I've learnt that expecting won't give you anything. Jadi gue adalah tetep menantikan ulang tahun gue yang tinggal beberapa hari itu tanpa harus act like a child yang nunggu-nunggu kado. Karna gue juga sadar kalo sebenernya arti ulang tahun itu bukannya surprise, bukan kado, ato cake ato apa pun. Having a birthday tandanya I've been blessed for another one year dan gue seharusnya merasa happy dengan itu. Bisa ulang tahun dengan orang-orang yang deket sama gue selama ulang tahun juga harusnya bisa ngasih rasa spesial tersendiri buat gue kan? Gue masih bisa berbagi rasa seneng gue sama mereka. Karna nggak semua orang bisa ngerasa yang sama kaya gue. Intinya all I'm wishing for my birthday this year adalah semoga semua-semua bisa tambah baik & semua orang di sekitar gue bisa lebih seneng dari sebelumnya. Belum ulang tahun udah bikin wish..........gapapa deh, too excited wkwk. By the way, gue so happy udah 18 tahun, yang artinya bisa dateng DWP tanpa fake ID. Hu-ray.
Sabtu, 10 November 2012
Absurd Yes He Is
Ceritanya udah dari berhari-hari yang lalu pengen banget nge-blog panjang. Apa daya ide selalu nge-stuck akhirnya cuma bisa nulis pendek + nggak mutu. Nggak berarti sekarang gue pengen nulis sesuatu yang mutu sih, tapi at least gue tau secara jelas apa yang mau gue tulis. Gue udah pernah nulis tentang Vania, udah pernah nulis tentang Kevin, sekarang pengen nulis tentang manusia absurd lainnya yang berhasil ngerecokin hidup gue. Michael.
To be honest, gue nggak pernah hafal nama panjang Michael ini. Gue cuma tau dalem namanya ada Michael, Hezekiel, sama Manullang. Nulis Manullang aja gue suka salah. Kayanya sih masih kurang satu kata lagi namanya. Tapi yaudalah ya, manusia nggak penting, namanya juga nggak penting. Terus gue juga lupa tanggal ulang tahunnya...............sumpah ini serius. Gue cuma inget Februari. Tanggal 14 bukan ya? Coba cek Facebook dulu takut salah. Iya bener deh 14 Februari. Terus Michael punya satu adek laki-laki, namanya Mikha, manusia paling nyampah se-Duren Sawit. Tadinya Michael tinggal di Cikarang, yang letaknya entah ada di peta sebelah mana. Terus karna harus sekolah di SMAN 8, jadinya jadi parasit deh di rumah sodaranya di Tebet, which used to be me and my friends' basecamp but not anymore karna Michaelnya udah move ke Duren Sawit. Untung aja rumahnya yang sekarang tetep pewe. Gue jadi nulis riwayat hidup ini orang kan. Gapenting gapenting.
Jadi sekarang adalah gue und Michael berteman baik. "Baik" lebih tepat rasa-rasanya. Gue lupa kenapa bisa temenan sama doi. Dulu itu Mike deketnya sama Vania, gue sama Kaem, terus karna satu dan lain hal, sialnya gue jadi deket sama Mike :'( Mike itu......................manusia paling absurd yang pernah gue temuin. Nggak pernah bisa BBM-an sama dia secara waras. Gue serius. Sering banget nyebut kata-kata "dia" kalo udah BBM-an. Contoh: 'Jalan yuk.' 'Maunya jalan sama dia.' Padahal kita nggak ada yang tau "dia" itu siapa. Yang penting udah disebut aja. Terus Mike juga suka bikin gombal-gombal najis yang minta banget dihina :( jadinya gue dengan senang hati deh bales, 'Apaan sih.' Paling hina kalo udah nyebut bokap nyokap pake papa mama. Secara tolol gue juga melakukan hal yang sama. Hina banget hinaaaaa.
Mike itu yang namanya ngeselin kayanya juara banget. Sumpah demi Chacha Minis. Even sebelom gue sedeket ini sama dia, dia pernah berhasil bikin gue ngamuk, bikin gue nangis. Ada gitu ya manusia se-kurang ajar ini. Michael juga manusia paling kepo yang pernah gue temuin. Pokoknya selalu pengen tau. 'Lo kenapa?' 'Kepo banget.' 'Kan gue care.' Selalu alesan care yang dipake buat kepo. GAK BANGET. Terus gue masih tetep aja kan cerita. Mike juga batu. Kehidupan asmaranya nggak lancar, sama kaya air di sekolah gue. Mampus. Udah gitu, setiap dinasehatin, sampe mulut gue berbusa, tetep aja batu. Kalo lagi galau, menjijikkan banget. Mike juga suka banget comment dispict BBM gue. Sampe akhirnya gue marah karna capek denger comment dia terus. Gue kan sering banget secara pede bilang kalo gue cantik, Mike selalu bilang, 'Kalo ada yang bilang lo cantik, bilang makasih aja.'
OH IYA! Kayanya gue inget kenapa gue bisa jadi deket sama dia. Gara-gara FTV kalo nggak salah WKWKWKWKWKWKWKWK sampah ya. Dulu sempet nonton FTV gitu setiap hari, dan setiap nonton, selalu BBM-an ngomentarin apa yang ada di TV. Aduh kocak. Sempet juga sering banget BBM isinya tweet-tweet aneh, bikin RT-an palsu. Entahlah, kaya yang udah gue bilang, isi BBM kita nggak pernah waras. Absurd.
Semenjak Mike ini bawa mobil sendiri (gaya-gayaan), I spend a lot of times with him. Karna rumah gue sama rumah dia deket juga sih. Jadinya asik kaya punya supir pribadi. Kish kish Mikimikimaikimo. Dia nggak pernah suka kalo gue panggil "supir" hahahahahaha. Kalo di mobil Mike itu, kerjaan cuma ketawa-ketawa, ngedumel (gue), denger lagu gaul, sama curhat. Sebenernya gue punya peraturan kalo di mobil cuma ada gue sama dia, seharusnya gue yang ngatur lagu (padahal mobil juga bukan mobil gue). Tapi dengan beraninya dia mulai mengatur lagu di mobil. Ngelunjak memang. Pernah secara random pergi ke pensi orang. Yang lebih random lagi, belajar sampe ke Starbucks Plaza Senayan. Secara kurang ajar-nya gue diculik dengan baju yang nggak banget. Endingnya juga cuma gue yang belajar, dia cuma bisa ngerecokin.
Our friendship is somehow weird. Gue udah memutuskan buat nggak nyapa Mike di sekolah. Biarpun dia batu suka centil nyapa-nyapa padahal gue udah bilang jangan. Gue juga tadinya memutuskan buat nggak accept Mike di Path karna gue tau dia kepo dan gue sering curhat di Path. Tapi berhubung gue juga udah jarang curhat, dan dia masih berusaha buat di-accept, jadi gue accept deh. Sebelum naik ke kelas 12 juga, kita selalu ngomong, 'Semoga kita nggak sekelas ya.' Karna menurut gue sama Mike, kalo kita sekelas, masa depan kayanya nggak bakal cerah. Dan untungnya kita beneran nggak sekelas.
Apaan lagi ya? Ya intinya, Michael itu kalo ngeselin ya ngeselin banget-bangetan. But I feel lucky to have him as a best friend. Sumpah demi apa pun nggak pernah ada perasaan sama ini manusia tai. Kita emang deket banget, but that's it. Gue punya love life sendiri, and he has his own. Thank God. He once said 'Pokoknya lo bagian serunya dari kehidupan gue hahaha.' Ewh banget, tapi I do feel the same kok wkwk nggak pernah punya moment-moment unyu sama Mike, cuma punya moment seru. Entah kenapa juga setiap berantem ato selek, tetep aja ntar tiba-tiba jadi temenan lagi, tanpa ada apologize-forgive moment. Biarpun dia suka nggak tau diri, gue merasa beruntung punya sahabat seseru Mikailllllll. Cie cie akhirnya gue nulis something positive tentang L loh, Mike. Biasanya kan gue hina-hina elu wkwk. Yaudah ah gue capek. Sekian aja. Bisa nggak selesai kalo cerita tentang Mike ini. Thanks for being such an a**hole best friend dan supir paling menyenangkan, Mike ({})
*) Gue merasa aneh setiap nyebut kata-kata "dia" di post ini, but whatever
Without respects,
@ynnrajagukguk
Kamis, 08 November 2012
Kamis, 01 November 2012
Envy Much?
A friend just said to me that he missed his best friend so much. They don't meet much, remembering that they live in different parts of the island. But that's not the point. The point is, do I have a best friend I could miss like my friend do?
Yes, gue emang sering banget ngerasain yang namanya kehilangan temen. Even sometimes without any reason. Bukannya gue nggak sedih ato malah gue terlalu sedih, tapi I just feel that losing people is becoming too common in my life. In this case, I'm talking about friend.
Kadang wondering juga, don't I deserve people I could count on? Apa emang gue nggak akan pernah ketemu yang namanya true friend? I'm not desperate meeting them. I'm just, well just wondering.
Suka iri ngeliat orang punya sahabat yang bener-bener selalu ada buat mereka. Iri ngeliat orang yang sahabatan bisa sampe bertahun-tahun. I thought a long friendship just exists on fiction stories, but now I know that they do exist. Iri ngeliat mereka yang bisa keep their friendship with struggles in it.
For those who have people they could come to whenever they need them, be grateful. Because true friends arent't easy to find. By the way, I love my friends, though
Yes, gue emang sering banget ngerasain yang namanya kehilangan temen. Even sometimes without any reason. Bukannya gue nggak sedih ato malah gue terlalu sedih, tapi I just feel that losing people is becoming too common in my life. In this case, I'm talking about friend.
Kadang wondering juga, don't I deserve people I could count on? Apa emang gue nggak akan pernah ketemu yang namanya true friend? I'm not desperate meeting them. I'm just, well just wondering.
Suka iri ngeliat orang punya sahabat yang bener-bener selalu ada buat mereka. Iri ngeliat orang yang sahabatan bisa sampe bertahun-tahun. I thought a long friendship just exists on fiction stories, but now I know that they do exist. Iri ngeliat mereka yang bisa keep their friendship with struggles in it.
For those who have people they could come to whenever they need them, be grateful. Because true friends arent't easy to find. By the way, I love my friends, though
Langganan:
Postingan (Atom)